Yes, kalau tadi pagi saya share soal Jepang. Now, i'm opening goethe.de. Nih ada festival yang menarik lagi.. Biar inget, saya share lagi di sini.
The 11th Indonesian Dance Festival: Jakarta International Performing Arts Festival 2012
Festival Tari
1-9 Juni 2012
Di beberapa tempat di Jakarta
1-9 Juni 2012
Di beberapa tempat di Jakarta

Kalender | ||
Pertunjukan Tari
5 Juni 2012
|
Sebuah pertunjukan teater tari dan musik oleh 9 penari & 2 musisi dari Hanoi | Konsep dan Koreografi: Raphael Hillebrand & Sebastien Ramirez | 65 Menit
|
Graha Bakti Budaya TIM
|
Pertunjukan Tari
8 Juni 2012
|
Direktur Artistik: Arco Renz | Koreografi: Arco Renz berkolaborasi dengan para penari dan Nuria Guiu Sagarra
|
Gedung Kesenian Jakarta
|
Pertunjukan Tari
9 Juni 2012
|
Penyutradaraan: Katia Engel | Penari: Benny Krisnawardi, Davit Fitrik | Video/Fotografi: Katia Engel, Faozan Rizal | Musik: Syahrial Tando
|
Teater Kecil TIM
|
Nhiều mặt
Sebuah pertunjukan teater tari dan musik oleh 9 penari & 2 musisi dari Hanoi | Konsep dan Koreografi: Raphael Hillebrand & Sebastien Ramirez | 65 Menit
Pertunjukan Tari
5 Juni 2012, 20:00 WIB
Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki Jakarta
Tiket: Graha Bakti Budaya TIM
+6221-31937357
info@IndonesianDanceFestival.org
5 Juni 2012, 20:00 WIB
Graha Bakti Budaya Taman Ismail Marzuki Jakarta
Tiket: Graha Bakti Budaya TIM
+6221-31937357


NHIEU MAT
Dalam karya „Nhiều mặt“ Raphael Hillebrand dan Sébastien Ramirez memperluas bahasa tari menjadi ekspresi yang kaya dan beragam. Unsur-unsur teater, teks yang dilisankan, musik dan lagu tradisional Vietnam adalah seluruh elemen karya unik ini. Musik dan dialog terpental dari dan melengkapi satu sama lain dalam harmoni yang sempurna. Seperti tari, musik juga menyatukan budaya tradisional dan kontemporer. Sebagai contoh, beatboxing selaras dengan Đàn tranh, sebuah instrumen tradisional yang terdiri dari 16-dawai.
Berdasarkan wawancara dengan 11 seniman asal Vietnam - sembilan penari dan dua musisi -, "Nhieu Mat" mengangkat pertanyaan-pertanyaan yang mengilustrasikan gambaran generasi muda Vietnam masa kini yang berbeda-beda. Menjadi generasi muda di sebuah negara tradisional namun tengah berkembang pesat dan harus menghadapi berbagai pilihan hidup non-konvensional, pernyataan-pernyataan para seniman muda ini sangat kaya, beragam, bermakna dalam dan kadang-kadang lucu, ironis serta sering kali...sangat menyentuh.
Raphael Hillebrand dan Sébastien Ramirez adalah dua penari dan koreografer yang telah diakui secara internasional. Raphael tinggal di Berlin, sementara Sébastien kadang di Perpignan (Prancis) namun kadang di ibukota Jerman itu juga. Secara artistik, keduanya dibesarkan dalam budaya hiphop, tetapi mereka mengembangkan bahasa artistik mereka sendiri jauh dari klasifikasi apapun. Raphael meneliti titik-titik kontak antara tari dan drama, baik sebagai penampil maupun sebagai koreografer. Sébastien dikenal dengan gaya tarian yang unik, mengembangkan bahasa dramaturginya sendiri sebagai koreografer. Setelah duet mereka "The Mask", mereka menciptakan "Together, alone", sebuah pertunjukan yang menggabungkan tari, video art dan drama. Dalam rangka program kerja sama kebudayaan, keduanya terlibat dalam proyek-proyek di Vietnam, Indonesia dan Kamboja.
"Nhieu Mat" diselesaikan pada tahun 2008, dalam rangka proyek kerja sama budaya Goethe-Institut di Vietnam dan Espace - CCF Hanoi, dengan dukungan dari Fonds Elysee. Proyek ini dikoordinasikan oleh MOOV'N Aktion (Prancis).
Crack
Direktur Artistik: Arco Renz | Koreografi: Arco Renz berkolaborasi dengan para penari dan Nuria Guiu Sagarra
Pertunjukan Tari
8 Juni 2012, 20:00 WIB
Gedung Kesenian Jakarta
Jalan Gedung Kesenian No. 1
Jakarta 10710
Tiket: Gedung Kesenian Jakarta
+6221-3808283
info@IndonesianDanceFestival.org
8 Juni 2012, 20:00 WIB
Gedung Kesenian Jakarta
Jalan Gedung Kesenian No. 1
Jakarta 10710
Tiket: Gedung Kesenian Jakarta
+6221-3808283


Photograph: Courtesy of the Singapore Arts Festival
Dalam rangka “11th Indonesian Dance Festival: Jakarta International Performing Arts Festival 2012”, Goethe-Institut di kawasan Asia Tenggara di bawah program payung tanzconnexionsmempersembahkan:
CRACK
Dunia melihat Kamboja sebagai sebuah negara yang sangat erat kaitannya dengan kekejaman era Pol Pot. Namun, jika kita melihat lebih dekat, kita akan mendapatkan cerita yang berbeda. Saat ini Kamboja adalah sebuah negeri yang masyarakatnya muda dan bersemangat, berjuang untuk mengangkat diri dari isolasi ke dalam dunia kontemporer, didorong oleh penduduk muda yang ingin bergerak maju meski pun mereka tetap harus berdamai dengan warisan tragis yang ada. Hal yang menjadi pekerjaan utama mereka sekarang adalah berbagai macam perjuangan – berjuang untuk memenangi perang melawan kemiskinan yang meluas, eksploitasi ekonomi, korupsi dan kurangnya pendidikan. Sama seperti masyarakat progresif Asia lainnya, harapan, mimpi, pergulatan dan keinginan menyatukan mereka untuk berbondong-bondong segera menyambut kompleksitas dunia abad modern ke-21.
Karya yang merupakan tugas komisi baru dari Singapore Arts Festival menampilkan koreografer yang berbasis di Brussels, Arco Renz, bekerja sama dengan enam penari dari Phnom Penh yang berbasis di Amrita Performing Arts. Mereka secara fisik menerjemahkan kondisi-kondisi baru kehidupan mereka ke dalam parameter tari waktu, ruang dan energi tubuh. Menjelajahi tema kemunculan diri dari isolasi menuju integrasi dalam kompleksitas dunia kontemporer, karya ini menggambarkan dan menjelaskan melalui tari kontemporer, musik tari dan performance, zeitgeist suatu negara yang telah berubah. Hal ini juga merenungkan hubungan antara tradisi dan kekinian ketika dihadapkan pada latar masa lalu dan lingkungan sosial saat ini.
Marc Appart membuat musik untuk karya ini dengan bekerja sama secara erat dengan b-boy muda dari Kamboja „Peanut“ AKA Phanna Nam dan dua rapper yang tergabung dalam Tiny Toones Cambodia, sebuah pusat komunitas yang melalui breakdance, hip-hop dan seni kontemporer sebagai alat kreatif untuk mengajak kaum muda Kamboja hidup sehat, bebas HIV dan narkoba, membangun masa depan yang lebih menjanjikan dengan melanjutkan kesempatan pendidikan mereka, dan menjadi panutan positif bagi komunitas mereka.
Arco Renz
Pada tahun 2000 koreografer kelahiran Jerman Arco Renz mendirikan Kobalt Works di Brussel yang mengembangkan sebuah badan yang mengolah tubuh berdasarkan konsep sentral dramaturgi abstrak. Berfokus pada konfrontasi tubuh dengan parameter ruang dan waktu Arco menyelidiki potensi emosional abstraksi.
Pada tahun 2000 koreografer kelahiran Jerman Arco Renz mendirikan Kobalt Works di Brussel yang mengembangkan sebuah badan yang mengolah tubuh berdasarkan konsep sentral dramaturgi abstrak. Berfokus pada konfrontasi tubuh dengan parameter ruang dan waktu Arco menyelidiki potensi emosional abstraksi.
Arco Renz mempelajari tari, teater dan sastra di Berlin dan Paris dan merupakan salah satu generasi pertama lulusan Anne Teresa De Keermaekers PARTS di Brussels. Awalnya sebagai pemain, kemudian asisten, ia bekerja dengan Robert Wilson dari 1997-2001 pada berbagai produksi tari, teater dan opera. Di bidang opera, Arco menjadi koreografer antara lain untuk produksi Luc Bondy Idomeneo(2005), Julie (2005), dan Yvonne, Princesse de Bourgogne (2009).
Produksi utama Kobalt Works termasuk Think Me Thickness (2001),.states. (2001), Mirth (2002), Dreamlands (2003), Heroine (2004),Opium (2004), Bullitt (2006), i!2 (2008), PA (2009) dan 1001 (2010).
Amrita Performing Arts adalah sebuah LSM Internasional yang berbasis di Phnom Penh, dengan status AS nirlaba. Amrita berkomitmen untuk menciptakan tari dan teater kontemporer Kamboja, menanggapi dorongan kreatif generasi muda seniman yang dengan penuh semangat mendedikasikan diri untuk mengantarkan seni warisan negara mereka ke masa depan. Pekerjaan Amrita Performing Arts dikembangkan melalui lokakarya berdasarkan pertukaran intensif dan dialog dengan kolaborator internasional. Semua upaya menekankan pembangunan kapasitas seperti membina generasi baru koreografer Kamboja, direksi dan praktisi di semua bidang manajemen seni.
Tanah Air
Penyutradaraan: Katia Engel | Penari: Benny Krisnawardi, Davit Fitrik | Video/Fotografi: Katia Engel, Faozan Rizal | Musik: Syahrial Tando
Pertunjukan Tari
9 Juni 2012, 16:00 WIB
Teater Kecil TIM
Tiket: Teater Kecil TIM
+6221-31937357
info@IndonesianDanceFestival.org
9 Juni 2012, 16:00 WIB
Teater Kecil TIM
Tiket: Teater Kecil TIM
+6221-31937357


Dalam Bahasa Indonesia TANAH AIR dapat pula berarti rumah.
Berdasarkan gambar lanskap, Katia Engel bekerja sama dengan penari Benny Krisnawardi, Davit Fitrik dan musisi Syahrial Tando merefleksikan makna TANAH AIR.
Apa yang tersisa, ketika kita pergi?
Dan apa yang kita bawa bersama kita?
Apakah Tanah Air masih ada?
dikutip persis dari http://www.goethe.de
Regards
ailupika