Moi!




Setiap kali menulis sebuah biografi dalam suatu media sosial saya mengakui diri saya TOMBOY. Karakter tidak mau saya ubah, tidak begitu dengan style. Style terbatas pada trend, tapi ini karakter, warisan dari pembangunan candi yang lingkungan berikan untuk saya : Guru, Sahabat, Keluarga dan Saya.


Saya percaya ALAM Menyediakan banyak hal yang Jauh Lebih Bermanfaat. Meskipun dengan kesadaran penuh saya melihat banyak perubahan pada alam hidup saya saat ini. Theater, Perkantoran, Mall yang tidak kalah saling berlomba besar dan tinggi. Dan mereka juga belum lepas dari Saya. Mata saya akan lebih melotot jika kalian ajak saya keliling "pulau", ketimbang miniaturnya. 


Sejak dulu, HUJAN selalu membawa kisahnya bagi saya. Mengantarkan bau tanah, membawa pada inspirasi terdalam, morfin bagi saraf saya, dan jadi pengantar menuju Sang Pangeran Berkuda. Ya, hujan! Selalu menyambut kedatangannya.


SENJA pengantar Mega, pengingat habisnya hari dan saatnya menyusun strategi perang. Menulis setiap senja, di pinggir danau FIB, samping jembatan merah Kansas, menunggu senja datang di perpustakaan sambil membaca. Senja tak lupakan saya dari rutinitas yang indah ini. Tanpa siapa pun, dulu, saya duduk sendiri memandang dunia. -UI 2007-2010- 


BINTANG, kau tau? mereka sahabat terbaik yang pernah aku bawa menemuimu. Kau pasti dengar kisah kami, cita-cita kami, dan isi hati kami sekalipun tak terucap di hadapan malam. Genteng rumah yang rapuh saat itu, memerintahkan kami mengendap untuk menemuimu. Dan itu menjadi hari yang paling kami tunggu, [malam minggu, sampai jam 2 pagi]. Saya merindukan mereka, kamu pasti juga merindukan celotehan kami kan? Sampaikan pada Tuhan, kami selalu merindukannya. Dan akan saya sampaikan pada-Nya bahwa kau juga pencipta kenangan terbaik para sahabat.


Rona kuning kemerahan sebuah bola bundar memperkenalkan saya pada dunia yang kami sebut "dunia persilatan", hanya kami yang tau. PURNAMAnya merah kayak darah. Lahirlah ocehan kami, dari sebuah pemahaman tentang pepatah jawa yang tidak sengaja sedang kami pelajari. Hingga kini, "dunia persilatan" itu masih ada dan sungguh saya ditunjuk sebagai agen yang boleh tau soal ini mungkin. 

Tak urung, mayoritas orang pasti suka MUSIK.

TEATER, seperti semacam dunia kita saat ini bahkan mereka lebih bebas berteriak, melompat sana sini, menjadi gila. Di dunia saat ini, jika begitu kami dibilang gila, tapi teater malah mendapat tepukan meriah. Klise! 


Alam bawah sadar saya menangkap random kebudayaan yang pernah jadi addicted untuk saya. Sampai langganan bulanan majalah, koleksi kaset dan segala macamnya. Ternyata itu dia yang jadi interest saya, BUDAYA! Let's grow up and arround the world. 


Sejak 2 atau 3 tahun lalu saya ditanya tentang apa tujuan saya. Saya bicara dari dalam hati bahwa saya ingin peduli dengan dunia. Bicara itu, lebih baik membuat kalian penasaran dulu. CHILDREN that's the key! 



Regards, 


ailupika

Believe that life is to learn, though i change eventually, i know the word LEARN is the best way to explain bad and good things in my life.

One Response so far.

Leave a Reply