Mungkin Hanya Rindu


Tepat malam tadi, saya memimpikan wanita kecil gembil tua dan ringkih, eyang putri. Tidak banyak yang bisa saya ingat. Saya cuma ingat bagian terakhirnya saja. Mimpi itu membawa saya ke rumah eyang, saat itu saya ingin pulang selesai berkunjung. Sebelum pulang dan berencana main nyelonong saja, saya teringat. Ah pamit dulu sama eyang. Langsung saya putar arah dari bawah tangga ke arah kamar eyang putri yang saat itu saya bisa merasakan kesepiannya karena rumah itu benar-benar sepi dan eyang kakung juga baru saja berangkat duluan menghadap sang pencipta.

Saya berjalan sedikit mengendap ke arah kamar, karena khawatir eyang putri sedang tidur dan membangunkannya. Tiba-tiba saya dikagetkan dengan kedatangan eyang dari dalam kamar. Eh Eyang! tapi tidak lama, saya melihat seseorang dari luar seperti baru pulang dan segera masuk ke pagar rumah. Nah? itu kan eyang uti. Saya sempat berpikir, kalo itu eyang putri jadi yang benar yang dimana?? yang disebelah saya atau di luar sana? kalo yang di dalam ini setan, tapi kenapa ekspresinya datar seperti tidak ada apa-apa dan ingin bilang, ini eyang. Tapi saya masih bingung dan ketakutan. Sampai akhirnya eyang putri yang dari luar masuk ke dalam lalu melepas jilbabnya tanpa ada penjelasan apa pun. Benar saja, itu bukan eyang putri, cuma mirip tapi siapa dia dan kenapa ada di sana seolah sudah dekat dengan eyang putri.

Eyang putri tidak memberikan respon lebih dari kejadian itu, saya pun kembali tenang karena tau siapa yang asli. Langsung saja saya pamit dan mencium tangan eyang. Terakhir sebelum saya pulang, eyang pesan begini. Itu mau dibawa uang 100.000 dari eyang kakung??

Saya kembali bertanya dalam hati. Eyang kung kan udah meninggal? uang 100.000?? Saya pikir itu semacam basa-basi dari eyang uti yang mau kasih saya uang tapi tidak mau dibilang merepotkan. Langsung saja saya bilang, ga usah yang? ma kasih. Tapi eyang putri dengan ekspresi datarnya menunjuk ke arah kamar. Iya itu uang 100.000 dari eyang kung.

Setelah itu saya tidak tau apa saya menerimanya atau tidak. Saya terbangun dari tidur malam itu.

Entahlah...
Beberapa hari ke belakang saya jadi sering memimpikan banyak hal.



regards

ailupika
mungkin hanya kangen sama eyang^^

Leave a Reply