Mozart dan Seafood?? Kombinasi Apik

Satu cerita saya dapat dari teman sekantor saya. Mungkin lebih cocok dipanggil mas, karena memang dia sudah berumur dan berkeluarga.

Dalam satu perbincangan di tengah makan malam kami dengan nasi kotak langganan yang tidak pernah lewat, ia bercerita. Panggil saja mas Vin. Saya cukup tertarik dengan sesuatu yang belum pernah saya coba korek darinya. Dia gondrong, agak pendiam mungkin, dan serius kelihatannya, segan saya menyapanya.

Saat berbincang, untungnya ada teman yang lain di sana dan cukup bisa mencairkan suasana beku yang saya dan mas Vin buat.

Berawal dari perbincangan soal Universitas, merembet sampai ke cerita anaknya.

Anaknya hebat, jago main musik, bisa lebih dari 2 bahasa [mancanegara loh ya], ikut program akselerasi, seumur 16 tahun sudah masuk Universitas, dan dia hanya santaaaaiii. Tidak pernah belajar katanya!! Hebat!! Padahal mas Vin ngaku, orang tuanya ga gitu2 amat.

Hebat saya bukan hebat karena dia hebat dalam keakademikan, tapi hebat bagaimana dia menyikapi semuanya. Dia cerdas!!

Langsung saja saya tanya, ko bisa mas? gimana cara bikinnya? kami terkekeh.

Sejak hamil, istrinya selalu diberi makan seafood dan dengar musik Mozart. Sekarang kakak beradik itu sudah bisa memilih negara mana yang mau mereka tuju. Alias mereka malah ditawari guru untuk bisa ikut pertukaran pelajar ke luar negeri.

Woowww!!!

Orang tua yang pintar!!


ailupika

regards
nasib seorang anak tergantung dari orang tuanya.
Mozart terima kasih^^

2 Responses so far.

  1. setau gw kalo orang hamil ga boleh bnyak makan seafood..ntar anaknya autis..

  2. ailupika says:

    mungkin y ndro,,
    krn anaknya dia juga menjurus brilian,,
    anak autis itukan brilian rata2,,
    mungkin kadarnya pas..hmm

Leave a Reply