Sinergi Random dan Fokus [saya bilang...]


Sampai saat ini saya tidak tau apa yang kalian bilang fokus, karena yang saya tangkap fokus yang kalian bilang adalah kefokusan pada sesuatu yang sudah terlanjur dijalani.

Sedikit intermezzo sebelum saya cerita ini..

Sering kita dengar, "ala bisa karena biasa." Saya rasa tidak begitu, seorang dosen saat saya kuliah bilang, "ala bisa karena terpaksa". Sekarang setelah saya pikir, itu yang benar, karena tidak ada kepura-puraan pada diri sendiri tentang hal rasa.

Coba rasakan, berapa banyak kebohongan yang sudah kita buat untuk diri sendiri dengan membiasakan kata-kata itu. "Ala bisa karena biasa" akhirnya kita akan terbiasa menjadi pasrah dengan sesuatu yang sudah terlanjur kita jalani, lalu kemana mimpi kita?!

Maaf saya agak menggebu kalau sudah bicara mimpi, karena kebanyakan orang memendam mimpinya dan merasa nyaman dengan apa yang sudah dijalani. Lalu berpikir, mungkin ini jalannya. Tidak!! no reason to reach everything that we desire so!!!

Salah seorang guru saya bilang, tidak usah berpikir prosesnya, berpikir lah seolah-olah kamu akan mendapatkan semua yang kamu inginkan besok, dan mulai persiapkan semuanya untuk kedatangan itu hari ini. Apa pun, bagaimana pun caranya. Berpikirlah hasilnya. Proses itu urusan lain, cukup di luar logika.

Saya pikir itu benar, kebanyakan orang juga bilang, yang paling penting itu prosesnya, tapi tanpa sadar kita jadi terfokus pada proses yang kadang tidak sesuai dengan yang kita harapkan, lalu jadilah kita down, dan hasilnya malah NIHIL!! sumpah!! Sangat jarang proses yang benar-benar kita harapkan sesuai dengan rencana dan terlihat perfect, tapi proses yang tidak terduga inilah yang nikmat. Kalian akan berpikir ini hanya permainan dan bilang, "eh gue salah g sih, ko gue nyantai banget, salah g ya". Nah kata terakhir kadang saya sadari, itu yang jadi kesalahan saya. Harusnya, tabrak hajar mblabar nyoh prak prak gumprang ajeeee,,,g peduli orang ngomong apa!!

Balik lagi ke sesuatu yang awalnya ada di otak saya..

Memang 'menyadari' mimpi itu kadang terjadi belakangan, bersyukur lah kalau mimpi itu datang lebih awal ke dalam nurani kita. Ada yang baru menyadari mimpinya saat menggeluti sebuah profesi, ada juga yang menyadari mimpinya saat hidup melarat, saat kesepian, di moment2 tertentu. Lalu bagaimana jika belum juga menyadarinya??

Saya bilang menyadari ya, bukan membuat. Kalau membuat pasti sudah jauuuhhh sebelum kita mengalami semua ini.

Coba semua hal yang membuat kita merasa tenang di sana. Suka travelling? Jalan-jalanlah. Suka baca? beli lah buku. Suka tidur? tidurlah saat menemukan waktu yang pas untuk sekalian berandai-andai. Suka menulis? Tulislah apa pun yang menurutmu penting. Kenali orang lain lebih dekat dan jika kita memandang orang remeh atau kesal dengannya, jadikanlah posisi kita ada di posisi dia saat itu.

Lalu kalau orang bertanya, kenapa sih saya menjalani hidup yang seperti ini? Kerja loncat sana loncat sini, ambil job dobel, pulang larut, tidak berusaha untuk menetap di sebuah karir? Padahal kan kita harus fokus..kalau orang lain bilang saya ini tidak fokus. Haha.

Ya karena saya hanya fokus pada mimpi saya, bukan pada pekerjaan saya. Pekerjaan saya hanya bagian dari petualangan saya, entahlah ini akan berubah atau tidak. Yang jelas mimpi saya jauh di luar itu. Saya ingin coba ini itu, karena saya ingin kumpulkan cerita dan berbagi pengalaman untuk anak-anak saya nanti. Bercerita kalau hidup ini begini, kalau kamu jadi ini nanti begitu, kalau jadi itu resikonya ini. Saya tidak ingin jadi wanita karir yang hanya terfokus pada pekerjaan saya, berangkat pagi pulang malam, no way!! bagaimana anak-anak saya nanti, siapa yang menemani mereka di rumah?? Bekerja dan menjadi kreatif di rumah lebih menyenangkan. Karena itu, saya memilih jalan acak.

Saya menggila kalau bicara hal begini. Saya tidak menyesal mengambil jalan ini, karena dengan cara ini saya yakin bisa menaklukan keragu-raguan orang lain.

Saya hanya berpikir, saya ini wanita, ke depannya akan ada yang membawa saya. Mungkin kalian pikir ini terlalu cengeng dan saya terlalu bergantung. Tapi tidak bisa dipungkiri, calon ibu yang membaca ini pun akan berpikir tentang anak-anak yang akan dilahirkan langsung dari rahimnya. Jadilah hebat tanpa perlu menyaingi laki-laki. Cari celah lain untuk bisa menjadi hebat dengan "just the way women are". Jadi tidak perlu ada yang dikorbankan.

Mungkin ada sesuatu yang terlewat yang belum saya ceritakan,hmm..kapan-kapan ya?!



regards


ailupika
fokus pada mimpi, bukan sekedar profesi karena jalan acak itu menyenangkan.

Leave a Reply