Pemimpi Kecil yang Racau


Ini surat saya tulis untuk salah seorang sahabat pemimpi...

Hei kau pemimpi!
Aku tau di jagadmu yang luas tak berbatas, kau lah penguasanya. Kau melebihi Tuhan atas segalanya.
Dalam coret moret keresahan akan dunia, aku yakin syairmu lebih dahsyat menyiratkan sesuatu.
Mungkin memang sudah saatnya kau mengilhami orang lain.

Jujur aku iri padamu pemimpi kecil, kau ambil kesempatan tanpa pikir apa pun dan meninggalkan segalanya. Kau me-reka segalanya tanpa kutau itu bulus atau tulus. Kini, saat ini, aku kehilangan sosok pemimpi lagi dan lagi harus bermimpi sendiri.

Mungkin ini saatnya kita berpencar menjalankan misi ini. Dengan alasan apa pun yang terjadi di hidupmu dan hidupku. Aku hanya berharap, kita sama-sama sedang mengilhami orang lain. Apa kau punya tekad yang sama, wahai pemimpi?!

Satu kalimat yang paling aku ingat dari mu pemimpi,
"Apa yang orang lain katakan, seyakin apa pun dia menceritakannya, gambaran di kenyataannya belum tentu mirip dengan apa yang dikatakannya"

Aku harap kata-katamu menguatkan aku untuk tidak terus memikirkan kebaikan dan keburukan orang lain dan membandingkan dengan diri sendiri.


regards,

ailupika
Di mana pun kau berada sekarang, aku menunggu cerita petualanganmu, sahabat mimpi kecil!





Leave a Reply