Suatu Malam.
Selepas semuanya menjadi penyesalan dan kepasrahan saja yang tersisa. Seseorang menawarkan perbincangan ringan. Sangat ringan. Hingga tak lagi aku berpikir tentang apa pun. Riuh menjadikan suaranya tersamar. Hanya rasa. Itu tidak nyaman.
Insting hewan kami memanggil dan menggerenyuk tajam ke arah lambung. Kami putuskan menurutinya. Karena tak ingin semakin menyakiti. Dari rasa lelah bercampur gusar juga sedih dan tidak percaya. Karena kami tak tahan.
Sudah saja aku kalap. Tidak juga sebenarnya. Ingin ini, Ingin itu. Bising jadinya. Akhirnya, "Roti Bakar" aku ingin roti bakar. Setelah roti bakar, itu, yang itu. Ahh. Lega. Enak sekali. Ku sruput, kenyal, basah, asin, hangat sampai ke dalam.
Internet Kejuuuu... aku candu niiihhh...