Hilang Bebal



Seri Percikan

#09. Hilang Bebal


Mungkin kali ini, waktu ku akan benar-benar kembali hilang untuk diriku sendiri, sahabat-sahabatku, Ares, keluargaku dan juga mereka yang selama ini dekat denganku. Sejak aku mengambil keputusan itu, aku tau akan jadi seperti ini, tapi aku tak menyangka akan jadi seberat ini. Kenangan yang selalu ku coba untuk ku lupa, ternyata malah membuat aku merasa sepi.

Dulu, aku masih dengan mudah mensyukuri apa yang aku rasakan. Beberapa kali waktu yang ku lalui saat-saat ini, hanya ada ego, suara keras dan yang paling aku benci, dadaku sesak seperti kerasukan saja kelihatannya. Aliran darahku terus deras sampai akhirnya aku memutuskan untuk melarikan diri dari semuanya.

Aku rindu diriku yang dulu, Kirana Sephiria yang selalu bisa kembali kapan pun ia mau. Saat aku masih SMA, aku sering bermimpi akan petualangan ke negeri yang begitu indah. Tempat itu selalu kurindukan sampai saat ini. Aku berpikir, betapa beruntungnya aku, Tuhan memberikan aku tempat untukku kembali merefresh diri. Pasti kalian berpikir, itu hanya imajinasiku saja atau hanya sekedar mimpi indah.

Aku membangun sebuah bendungan besar di pelupuk mataku, radarnya selalu aktif saat aku berhadapan dengan siapa pun. Saat radar itu aktif, pintu bendungan terbuka lebar dan jika aliran arus darahku mulai menguat, membangkitkan saraf-saraf di otakku, memanggil otot polos di sekitar mataku untuk menjebol sungai air mata yang siap ikut mengalir, bendungan siap digunakan, dan aku tidak perlu terlihat lemah di mata siapa pun. Cukup di mataku saja.

Aku rindu Tuhan. Aku rindu Diriku. Aku
Ares ayo kita berbincang lagi.


Regards
Kirana Sephiria


yang sudah lama menunggu dan merindukanmu

Leave a Reply